Kamis, 01 Januari 2009

Bangun Kebersamaan untuk Atasi Masalah Kebangsaan

Jakarta, Kompas - Kondisi krisis keuangan yang melanda dunia perlu dihadapi dengan membangun kebersamaan umat Islam. Selain itu, pemerintah dan segenap kekuatan nasional diimbau benar-benar memerhatikan nasib rakyat dan mengeluarkan mereka dari berbagai kesulitan hidup yang diakibatkan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, sulitnya mencari pekerjaan, dan semakin kerasnya perjuangan hidup sehari-hari.

”Karena itu, para elite dan kelompok masyarakat yang berkecukupan diimbau keteladanannya untuk mewujudkan pola hidup sederhana dan mau berbagi serta memerhatikan nasib kelompok masyarakat yang berkekurangan. Jauhkan sikap hidup mewah, boros, dan berlebihan yang dapat merusak solidaritas dan ketahanan bangsa,” demikian pernyataan bersama 13 pimpinan ormas Islam yang dibacakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masykuri Abdillah di Jakarta, Selasa (30/12), seusai pertemuan silaturahim di Gedung Pusat Dakwah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Jakarta.

Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, krisis yang melanda bangsa ini telah menimbulkan banyak tekanan, yang bisa mengganggu kebersamaan elemen bangsa. Itu sebabnya bangsa ini perlu membangun ikhtiar politik untuk mengatasi krisis global.

Secara terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Umar Shihab dalam evaluasi akhir tahun MUI Pusat juga menegaskan, krisis global yang ada saat ini telah membawa dampak sangat besar dan buruk terhadap perekonomian Indonesia. MUI mengimbau pemerintah dan dunia usaha untuk tidak lagi memercayai dan mempergunakan sistem ekonomi liberal. (MAM)

Tidak ada komentar: